Identitas Buku Judul : Perihal Gendis Penulis : Sapardi Djoko Damono Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Penyelia Naskah : Mirna Yulistianti Desain Sampul : Suprianto Tebal : 58 halaman Cetakan Pertama : Oktober 2018 ISBN : 978-602-03-9841-9 TAK PERLU Barangkali tidak perlu mencari tahu dan menjadi risau kenapa Ayah ke Selatan Ibu ke Utara. Aku ingin ke Barat sendiri saja membelakangi bukit Timur sarang matahari pagi itu. Tidak perlu menjadi risau. Tidak perlu sama sekali. *** Di dalam Bahasa Jawa, Gendis ditulis dengan gendhis, yang huruf d-nya diucapkan dengan penekanan. Kata gendhis sendiri berarti gula. Sampai sekarang, Gendis masih dipakai sebagai nama anak perempuan. Tetapi Gendis dalam antologi puisi ini bisa merepresentasikan siapa saja, yang selalu bertanya-tanya di dalam keheningan. Buku kumpulan puisi Perihal Gendis berisi 15 ...
Identitas Buku Judul : San Francisco Penulis : Ziggy Zezsyazoeviennazabrizkie Penerbit : Grasindo Editor : Septi Ws Cetakan pertama : 2016 ISBN : 978-602-375-592-9 Satu-satunya yang menarik dari cowok bernama Ansel adalah badannya yang ketinggian, kegemarannya akan musik klasik, dan senar-senar harpa di ujung jarinya. Ansel bekrja di Suicide Prevention Center, bertugas mengangkat telepon, hingga akhirnya ia menemukan hal menarik yang baru: Rani--gadis dari negeri asing yang mengiris nadi setiap dua hari sekali. Sekarang sebagian besar kehidupan Ansel berputar di sekitar Rani. Dan, Ansel bertanya-tanya apakah pertemuan mereka di Golden Gate Bridge San Fransisco adalah takdir, atau sekadar kesialan? Karena dari sini, mobil kabel yang membawa kisah mereka bisa saja menanjak terus hingga setengah jalan menuju bintang, atau justru terjebak dalam kabut di atas perairan biru dan berangin San Francisco. *** Bab...
IDENTITAS BUKU Judul : Semua Ikan di Langit Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Penerbit : Grasindo Editor : Septi Ws Ilustrator Isi : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Desainer Sampul : Tim Desain Broccoli Cetakan pertama : Februari 2017 ISBN : 9786023758067 Pekerjaan saya memang kedengaran membosankan--mengelilingi tempat yang itu-itu saja, diisi kaki-kaki berkeringat dan orang-orang berisik, diusik cicak-cicak kurang ajar, mendengar lagu aneh tentang tahu berbentuk bulat dan digoreng tanpa persiapan sebelumnya--tapi saya menggemarinya. Saya senang mengetahui cerita manusia dan kecoa dan tikurs dan serangga yang mampir. Saya senang melihat-lihat isi tas yang terbuka, membaca buku yang dibalik-balik di kursi belakang, turut mendengarkan musik yang dinyanyikan di kepala seorang penumpang... bahkan kadang-kadang, menyaksikan aksi pencurian. Trayek saya memang hanya melewati Dipatiukur-Leuwipanjang, sebelum ...
Comments
Post a Comment